terkadang kita tertawa lalu anggap semua baik-baik saja. berjalan lurus tanpa indahkan kanan dan kiri. tanpa kejutan. ada pula yang lain. orang-orang lebih suka berbelak-belok sampai akhir. tak perlulah artikan itu. kau mengerti makna loyalitas. tentang jalan sendiri,kita tahu. ada yang keras berbatu,lalu berlubang,bahkan terkadang ada yang tanah setapak. kita sering benci ini jalan,maka jika ada persimpangan yang hadirkan itu jalan di salah satu simpang dan ulurkan yang keras halus tanpa geronjal,kita akan pilih yang terakhir. efisiensi waktu katanya. tapi mengapa selalu?terkadang memang ini yang harus dipilih,tapi mengapa selalu?
kita kadang kesampingkan ini untuk gelar,untuk tujuan yang belum akhir dan pendek. yang aku tahu jalan berbatu tanah setapak itu lebih bersensasi. ada banyak ilmu! juga pemandangan! bukankah begitu?lalu dimana makna pembelajaran?ada yang bilang sejak kita menghirup dunia maka sejak itulah kita belajar,tapi mana esensinya?menghapal?meniru?lalu cerca yang sudah ada?evaluasi katanya.
kita sering berada dalam persimpangan,tapi apa yang kita pilih?kita sering jadi pragmatis lalu akhirnya menuduh yang lain pragmatis. bingung?maka belajarlah,sesuatu yang berbatu dan bertanah itu belum tentu buruk. asalkan kita selalu berpegang pada kebenaran dan berlomba untuk kebaikan. hidup bukan tentang gelar jabatan melainkan tentang perbuatan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar