Jiwa yang tetirah pada kemapanan
Mencari madu semau hati
Seperti asap yang keluar
dari cerobong-cerobong pabrik
tempat masa depan diserahkan
kita adalah sekelompok manusia bersekat
pada sunyi malam
bertanya pada keberanian
bagai menerjemahkan lagu angin
yang menghantam sisi
tebing curam peraduan
kita adalah sekelompok manusia penanti purnama
dan dinginnya malam
rasa jadi beku
jarak menjelma semu
dan kita adalah sekelompok manusia yang menyerah
pada aturan baku
memenjara aku dan kamu
(Jarak Ijo, Ngadas. 22 Juli 2013, 22:42)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar