Sebenarnya
jika kau tahu, jarak hanyalah ilusi. Ia hanya mengelabui pandanganmu yang tak
lebih dari pembatasan imaji. Setiap jengkal yang kau lihat, membuat bayangan
akan bentuk sebelum adanya menjadi kabur. Ia lari, menghilang, ditelan asap
yang bernama fakta. Bahkan ketika itu dilukiskan secara surealis, kata-kata
hingga rona tersirat dalam otak berubah, menjadi butiran-butiran yang
mengumpul. Setiap butir berpegangan erat. Satu per satu. Memanjang, melebar,
meninggi, dan saling mengisi. Begitulah jarak diciptakan.