Kamis, Juli 02, 2015

Si Nasib dan Sahabat-sahabatnya



Ada penggalan salah satu hikayat Afganistan berkata, sungguh bodoh orang yang menangisi kesialan dan tak mau belajar dari pengalaman, ya, kesialan dan pengalaman. Di antara keduanya, terkadang mereka saling berpelukan mesra. Ibarat sahabat, mereka berdua terkadang berjalan beriringan, namun tak jarang pula berjalan sendiri-sendiri, bermusuhan barangkali. Itulah kiranya yang terjadi pada setiap manusia. Tak ubahnya jalan menuju Roma, berkelok-kelok, naik turun, kadang pula harus berhenti dan memutar balik.